Penjelasaan Pemeriksaan
POMULIR PEMRIKSAAN LABORATORIUM KLINIK
HEMATOLOGI
|
o Hematologi Rutin (Hb, Ht, Lekosit, Trombosit, Eritrosit)
o Hematologi Lengkap (Darah Rutin, LED, Retikulosit, MCV, MCH)
o Laju Endapan Darah (LED)
Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma dalam kecepatan mengedapnya eritrosit dari suatu sample darah yang diperiksaa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam.
Metode : Westergen / Electa lab
Sample : EDTA
Volume : 2,0 – 3,0
o Trombosit
Trombosit Atau keeping-keping darah yang berasal dari sitoplasma megakariosit Adalah bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai sumber sementara dalam proses hemostatis, Disamping itu trombosit juga menghasilkan zat kimia tertentu yang menyebabkan vosokontriksi pembuluh darah . Kelainan-kelainan trombosit adalah Trombopati, trombositopeni, ITP, Trombostemia.
Metode : Automatic
Sample : Darah EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o Hemoglobin
Merupakan zat protein yang ditemukan dalam sel darah merah (SDM)
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume Drah : 2.0 – 3.0 ml
o Hematokrit
Nilai Hematokrit adalah volume (dalam Mililiter) sel darah merah (SDM) yang ditemukan eritrosit dalam 100 ml darah.
Sample : EDTA
Volume Darah : 2.0 – 3.0 ml
o Eritrosit
Bagian dari sel darah yang lebih dikenal dengan sel darah merah, yaitu sel darah yang berfungsi mengangkut O2 dan mendistribusikan ke seluruh tubuh dan sebaiknya mengangkut CO2 dari jaringan paru-paru.
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o Eosinophil
Salah satu leukosit. Yang sering dilakukan pemeriksaan tersendiri terutama pada penderita penyakit alergi, parasitic, kanker tulang, ovarium, testis, otak, flebitis dan tromboflebitis biasanya jumlah Eosinofil akan meninggi dan menurun pada keadaan stress (Luka bakar, Syok), hiperfungsi adrenokortikal
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o Retikulosit
Eritrosit muda yang masih mengandung sisa inti / RNA (substansi granula filamentosa)
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o MCV
Mengindikasikan ukuran SDM : Mikrositik (Ukuran kecil), Normositik (Ukuran Normal), Makrositik (Ukuran Besar)
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o MCH
Mengindikasikan berat hemoglobin di dalam SDM
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o MCHC
Mengindikasikan kosentrasi hemoglobin per unit volume SDM.
Metode : Automatic
Sample : EDTA
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o Hapusan Darah
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa morfologi (ukuran, bentuk, sel muda, dll) dari masing-masing jenis sel (Eritrosit, lekosit, trombosit)
Metode : Wright
Sample : EDTA
Volume : 10 ul
o Golongan darah Abo
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah dengan system ABO. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah antigen dari sel darah ditambahkan antibody dari reagen membentuk aglutinasi
Metode : Aglutinasi slide
Sample : Darah vena atau kapiler ( EDTA )
Volume : 4 tetes
o Golongan darah Resus
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah donor/resipien dan pencocokan silang darah untuk transfuse Rh positip (Faktor Rh paling banyak) menujukan adanya antigen : Rh Negatif pada wanita hamil dengan komponen darah fetus Rh positip dapat menyebabkan antigen Rh positip dari fetus masuk ke darah ibu.
Metode : Aglutinasi slide
Sample : Darah vena atau kapiler ( EDTA )
Volume : 4 tetes
o Comb’s test Direk
Pemeriksaan ini di lakukan untuk mengetahui antibody yang lain dari group ABO, yang terdapat didalam sel darah merah, sel darah merah dapat di periksa dan jika sensitive akan terjadi aglutinasi. Pemeriksaan Cooms golongan darah dengan system ABO atau Rhesus. Prinsip pemeriksaan ini adalah antigen dari sel darah ditambahkan antibody dari reagen membentuk aglutinasi
Metode : Aglutinasi slide
Sample : Darah vena atau kapiler (EDTA )
Volume : 1 ml Serum
o Comb’s test indirek
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi antibody bebas di dalam serum resipen dan donor sebelum transfusi untuk mencegah reaksi transfusi pemeriksaan ini tidak secara langsung mengidenfikasi antibody spesifik dan dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan pencocokan silang.
Metode : Aglutinasi slide
Sample : Darah vena atau kapiler (EDTA)
Volume : 1 ml Serum
o Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit malariayang ditransmisikan melalui nyamuk. Parasit tersebut memecahkan sel darah merah (Hemolisis) sehingga menyebabkan klien mengigil dan demamsetiap hari selama 3 hari.
Metode : Manual
Sample : Darah vena atau kapiler (EDTA)
Volume : 2.0 - 3.0 ml
o M. Pendarahan
Fungsi dari test ini adalah untuk menilai factor-faktor hemostasis yang letaknya ekstravaskuler. Tetapi keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh. Masa pendarahan memanjang terjadi pada trombositopenia. Pemeriksaan sering dilakukan bila ada riwayat perdarahan (mudah terjadi memar), riwayat perdarahan dalam keluarga atau screening pra operative, aspirin dan obat-obatan anti inflamasi dapat memperpanjang masa pendarahan.
Metode : IVY
Sample : Darah dari Kuping Telinga
Persyaratan : Tusukan harus cukup dgn kertas yang berdiameter 5 mm atau lebih
o M. Pembekuan
Untuk mengukur aktivitas factor pembekuan pada jalur intrinsik. Dengan test ini ditentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku, yang hasilnya menjadi ukuran aktivitas factor koagulasi darah terutama factor yang membentuk tromboplastin dan factor yang berasal dari trombosit selain itu kadar fibrinogen juga berpengaruh. Arti klinik dari pemeriksaan ini adalah : Syndroma hemophilia, penderita dengan sirkulasi antikoagulan. Penderita yang mendapatkan pengobataan dengan Heparin.
Metode : Lee and White
Sample : Darah vena Tanpa antikoagulan
Volume : 4.0 ml
o Retraksi Bekuan
Percobaan rekalsifikasi bekuan ini di gunakan untuk mengu I fungsi trombosit (adhesi, agregasi dan pengerutan). Pada percobaan ini darah di bekukan dan setelah membeku. Bekuan darah akan mengkerut dan pada saat proses pengerutaan ini jumlah serum akan diperas keluar dari bekuan. Proses ini ditentukan oleh jumlah trombosit pervolume darah oleh fungsi trombosit
Metode : Manual
Sample : Darah vena Tanpa antikoagulan
Volume : 5.0 ml
o Feritin
Protein simpanan zat besi, diproduksi dalam hati, limpa dan sumsum tulang. Kadar feritin berguna dalam mengevaluasi simpanan total zat besi dalam tubuh. Satu nanogram per mililiter kadar feritin serum sebanding dengan 8 mg cadangan zat besi.
Metode : Automatic
Sample : Serum
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o Agregasi Trombosit
Pemeriksaan test Agrerasi Trombosit bertujuan mendeteksi abnormalitas fungsi trombosit. Trombosit merupakan salah satu factor penting yang berperan dalam proses penyumbatan pembuluh darah otang dan jantung
Metode : Turbidimetri / Helena AggRam
Sample : Darah Sitrat dengan perbandingan 9 : 1
Volume : 2.0 – 3.0 ml
o APTT
Pemeriksaan ini untuk menentukan aktifitas faktor-faktor pembekuan jalur instrinsik dan jalur bersama APTT digunakan untuk memonitor terapi heparin dn bermanfaat untuk screening praoperasi terhadap kecenderungan pra operasi. APTT lebih sensitif dalam mendeteksi kelainan factor pembekuan dari pada PPT. Karena screening Aktivator yang ditambahkan in vitro memperpendek pembekuaan
Metode : Optical Clot Detection
Tabung :Darat Citrat Dengan Perbandingan 9 : 1
Volume Darah : 200 ul
o Protrombin Time (PT – INR)
Pemeriksaan inni untuk menguji adanya gangguan factor pembekuan darah pada jalur ekstrinsik, yaitu kekurangan factor pembekuaan V, VII, X protrombine dan fibrinogen, Pengunaan pemeriksaan PT yang utama adalah untuk memonitor antikoagulan oral
Metode : Optical Clot Detection / Autometic
Sample : Darah Citrat dengan perbandingan 9 : 1
Volume : 200 ul
o Fibrinogen
Suatu protein plasma yang disintesis oleh hati, diuraikan oleh thrombin menjadi benang fibrin yang diperlukan dalam pembentukan bekuan. Kadar fibrinogen yang redah dapat terjadi akibat DIC. Yang biasanya disebabkan oleh trauma atau komplikasi obstetric yang berat. Produk degradasi fibrin (FDP) biasanya diukur untuk memastikan terjadinya DIC.
Metode : Autometik
Sample : Citrat
Volume : 5.0 – 7.0 ml
o Trombotest Owren (TO)
Pemberian obat antikoagulan oral digunakan untuk pengobatan trombosit vena, emboli paru dan sebagai prophylaxsis terhadap trombosit vena, pencegah tromboemboli pada pemasangan protesis katub jantung (mekanikal) dan pencegahan MCI (laporan kontraversial)
Metode : Optical Clot detection
Sample : Citrat
Volume : 100 ml
o D-dimer
Suatu fragmen degradasi fibrin berlangsung selama fibrinolisis dan uji ini bertujuan untuk mengukur jumlah degrarasi fibrin yang terjadi dan hasilnya akan memastikan keberadaan produk pemisahaan fibrin (fibrin split product, FSP) untuk mendiagnosis koagulasi intravascular dimenata
Metode : Autometik
Sample : EDTA
Volume : 100 ml
o Protein S
Protein S (Bahasa Inggris: protein S (alpha)) adalah PlasmaGlikoprotein yang disintesis oleh endotelium, dengan berkas genetic PROS 1 yang terletak pada kromosom 3. Dalam sirkulasi darah, protein S akan membentuk senyawa kompleks dengan C4b, dan berfungsi sebagai kofaktor dari sejenis Protease anti-koagulan yang disebut APC untuk menghambat koagulasi darah. Mutasi genetik pada Protein ini dapat menyebabkan Trombofilia.
Metode : Elisa
Sample : Plasma sitrat (3,2% Na sitrat)
Volume : 10 ml
o Protein C
Protein C adalah Enzim dari kelompok serina protease yang bergantung pada vitamin K dan berfungsi sebagai zat anti koagulan. Protein C teraktivasi oleh trombin menjadi bentuk aktif yang disebut APC (Bahasa inggris : activated protein C). APC bersinergis dengan Protein S dan Fosfolipid sebagai kofaktor, mempercepat degradasi molekul aktif factor koagulasi V dan VIII
Metode : Elisa
Sample : Plasma sitrat (3,2% Na sitrat)
Volume : 10 ml
o Asam Folat
Asam folat merupakan salah satu vitamin B yang diperlukan untuk kerjasel darah merah dan sel darah putih yang normal.asam folat dapat ditemukan dalam beragam jenis makanan seperti susu, telur, sayuran berdaun, kacang kacangan, hati dan buah maupun roti gandum tumbuk
Metode : Chemiluminescent
Sample : Serum, Plasma Heparin ( Plasma EDTA tidak boleh digunakan )
Volume : 0,5 (0,3) mL Serum
o Vitamin B-12
Sanggat penting bagi maturasi sel darah merah, serta bagi fungsi gastrointestinal dan neurologic dan di dukung oleh factor intrinsic di produksi oleh mukosa lambung dan akan terjadi anemia pernisiosa dalam bentuk anemia megaloblastik.
Metode : Chemiluminescent
Sample : Plasma K3 EDTA, Heparin
Volume : 0,5 (0,3) mL Serum
o G6 PD
Enzim dalam sel darah merah (SDM), kekurangan G6PD merupakan kelainan terkait teks-teks genetikyang terbawa krosmosom wanita X yang dalam konjugasinya dengan infeksi, penyakit dan obat-obat akan membuat orang rentan terhadap terjadinya anemia hemolitik
Metode : Enzimatic colorimetric / Clinicon
Sample : EDTA
Volume : 0,5 ml
o Viskositas Darah
Viskositas darah merupakan suatu indicator kosentrasi plasma. Peningkatan viskositas plasma menunjukkan hemokonsentrasi dan dehidrasi dan penurunan nilai darah menujukkan hemodilusi atau kelebihan plasma
Metode : Tabung Oswald
Sample : EDTA
Volume : 5 ml
o SI/TIBC
Zat besi diabsorpsi dari duodenum dan jejunum atas, jumlah yang diabsorpsi biasanya sebading dengan jumlah zat besi yang telah hilang sebelumnya. Rata-rata asupan zat besi setiap hari yang dibutuhkan setiap hari yang dibutuhkan adalah 10-20 mg. Zat besi berpasangan dengan transferin protein pengantar zat besi
Metode : Ferrozine / UIBC measurement
Sample : Serum
Volume : 5 ml
o Viscositas Plasma
Viskositas plasma merupakan suatu indicator konsentrasi plasma, peningkataan viskositas plasma menujukkan hemokonsentrasi dan hedridrasi maupun penurunan nilai plasma menujukkan hemodilusi atau kelebihan cairan
Metode : Tabung Oswald
Sample : EDTA
Volume : 5 ml
o HB ELP
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidenfikasikan hemoglobin normal dan abnormal (untuk mendeteksi kemukinan adanya Thalasemia)
Metode : Elektroforesis
Sample : EDTA
Volume : 1,0 ml
o HB F
Bagi bayi baru lahir, peningkatan kadar Hb F normalnya ditentukan pada sel darah merah. Pada saat bayi berumur 6 bulan, kadar Hb F harus mencapai kurang dari 5 %, harus dipertimbangkan terjadinya hemoglobinopati seperti yang terjadi pada talesemia minor ataupun minor
Metode : Autometik
Sample : Tabung Hijau
Volume : 5 ml
o SEDIAN APUS DARAH TEPI
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksamorfologi (ukuran, bentuk, sel-sel muda dll) dari masing-masing jenis sel (eritrosit, lekosit dan trombosit).
Metode : Wright
Sample : EDTA
Volume : 10 ul
o Analisa Hb ( HPLC)
Analisa Hb HPLC merupakan pemeriksaan yang bersifat kuantitatif untuk HbA2 dan HbF (%), serta pemeriksaan untuk mendeteksi hemoglobin yang abnormal (Hb variant) secara kualitatif (adanya S window, D window, C window).
Metode : Autometik
Sample : Serum
Volume : 5 ml
o Rumple LeedeTasferin
Tes pembendungan mempunyai tujuan untuk menguji ketahanan kapiler darah dengan cara perlindungan/pembendungan pembuluh darah vena Sehingga darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang kurang kuat akan rusak oleh pembendungan sehingga darah dari dalam kapiler itu keluar dan merembes ke jaringan dan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak merah pada permukaan kulit. (petechiae). Hasil Rumple lede tidak normal pada kelainan trombosit seperti trombositopenia, trombostemia dan penyakit von Villebrand.
Metode : Manual
Sample : Pembendungan pada lengan
Lama Pengerjaan : 5 Menit
o AMA
Uji antibodi antimitokondrial (AMA) digunakan untuk membedakan antara sirosis empedu primer dan penyakit hati lainnya.Sekitar 80 sampai 90 % pasien yang menderita sirosis empedu primer memiliki titer AMA yang positif. Dan dianjurkan untuk pemeriksaan bersamaan ASTHMA.
Metode : Autometik
Sample : Serum
Volume : 5 ml
o ASMA /ASTHMA
Antibodi anti- otot polos berkaitan terutama dengan hepatitis aktif kronis autoimun (Chronic active hepatitis, CAH)
Metode : Autometik
Sample : Serum
Volume : 5 ml
o Faktor VIII
Diproduksi oleh sel retikuloendotellal tidak stabil dalam suhu kamar, diperlukan dalam pembentukaan tromboplastin penting dalam konversi protrombin menjadi trombin
Metode : Autometik
Sample : Serum
Volume : 5 ml
o Cold Aglutinin
o Warm Antibody
o Resitensi Osmotik
o Gambaran Sumsum tulang
o Hams’ test
o Sugar Water Test
o Faal Hemostasis
o PPT
o Anti Trombin 3
o CD 4 – CD 8
o CD 4
o AT III
o PCT Test
o Panel Uji saring Anemia (retikulosit, gambaran darah tepi, Ferittin, besi, UIBC, TIBC, Asam Folat, Vitamin B 12, Asam Folat)
o Panel Thalassemia
o Panel Hemolitik
o Panel PNH
o Panel Uji Saring DIC
0 komentar:
Posting Komentar