UNDANG-UNDANG

Search

Update News

Indra Fardan. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 17 Desember 2010

Gejala Demam Bedarah

DEMAM BERDARAH DENGUE


Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang menjadi masalah kesehataan masyarakat di indonesia karena prevalensinya yang tinggi dan penyebarannya semakin luas. Demam deguea adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi terutama Aedes Aegypti. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal.


Pembagian deman berdasarkan gejalanya adalah :


1. Demam Ringan ( + 38 o C)


· Mekanisme pertahanan tubuh

· Tidak berbahaya


2. Deman Tinggi ( >39 o C)

· Rasa tidak enak dan gelisah

· Kehilangan nafsu makan dan minum sehingga dapat terjadi dehidrasi



3. Hiperpireksia ( Demam Yang sanggat tinggi ) ( >40,5 o C)


· Perlu penanganan cepat dan tepat

· Dapat menimbulkan komplikasi


Ciri-ciri Klinis


Demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan yang disertai ruam. Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 40-41C selama dua sampai tujuh hari, wajah kemerahan, dan gelaja lainnya yang menyertai demam berdarah ringan. Berikutnya dapat muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh. Pada kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan saluran pernapasan, shock dan kematian. Setelah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus, tubuh akan memiliki kekebalan terhadap virus itu, tapi tidak menjamin kekebalan terhadap tiga jenis virus lainnya.


Ada beberapa gejala penyakit demam berdarah:


  1. Bintik Merah
    Seringkali di awal demam, tidak ada bintik merah. Ada beberapa kasus juga yang memang tanpa bintik merah.
  2. Panas Tinggi
    Panas bisa turun naik, bisa juga tidak turun sama sekali sepanjang hari.
  3. Menggigil dan terasa ngilu tulang
    Perasaan dingin di sekujur tubuh dan ada titik tertentu di tubuh terasa ngilu menusuk tulang.
  4. Buang Air Besar berwarna hitam dan keras
    Gejala ini terlihat jika trombosit sudah mulai rendah
  5. Trombosit mulai turun
    Kadar trombosit bisa diketahui dengan tes darah di laboratorium.
  6. Sakit saat mata memandang ke samping
    Beberapa teman mengalami ini, terasa sakit jika melirik ke samping kiri dan kanan.
  7. Tengkuk sakit
    Terkadang juga, terjadi pembengkakan di tengkuk dan terasa sakit

Jika anda mengalami panas tinggi yang berkepanjangan (lebih dari 1 hari) dan tidak sembuh dengan meminum obat, cobalah mendatangi rumah sakit terdekat dan cek darah anda. Apabila anda menemukan trombosit anda sudah di batas bawah normal (batas normal: 150.000-500.000), berhati-hatilah.


Diagnosis DBD ditetapkan oleh WHO revisi 1997 yaitu


1. Jangka masa inkubasi adalah 3 sampai 15 hari, umumnya 5 sampai 8 hari. Penularaannya penyakit biasanya mendadak.


2. Minimal terdapat satu manifestasi perdarahan berikut uji torniket positif, petekie,purpura,ekimosis, pendarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan atau tempat lain, hematemesis atau melena.


3. Trombositopenia (trombosit 100.000/mm3 atau kurang).


4. Terdapat minimal satu tanda kebocoron plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler sebagai berikut :


Ø Hematokrit meningkat 20 % atau lebih di bandingkan hematokrit rata-rata pada usia,jenis kelamin dan populasi yang sama


Ø Hematokrit turun 20 % atau lebih dari hematokrit awal setelah pemberian cairan


Ø Terdapat efusi pleura dan hipoproteinemia


Pencegahan


Saat ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Karena itu, pencegahan terbaik adalah dengan pemberantasan sebelum musim penularan meliputi perlindungan perorangan, pemberantasan sarang nyamuk, dan pengasapan.


1. Perlindungan perorangan


Ø Perlindungan perorangan untuk mencegah gigitan Ae.aegypi bisa dilakukani dalam rumah dengan memakai kelmbu pada waktu tidur siang, memasang kasa di lubang ventilasa dan memakai penolak nyamuk (off, autan, sari puspa dll), juga dilakukan penyemprotan dengan obat yang dibeli took seperti mortein, baygon, raid, hit Dsb.


2. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)


Ø Penggerakan PSN adalah kunjungan kerumah / tempat umum secara teratur sekurang-kurangnya 3 bulan untuk melakukan penyuluhan dan pemeriksaan jentik yang dilengkapi oleh tas ransel, sarung tangan plastic, 50 cm kantong plastic, pensil dan formulir kegiatan PSN :

* Menguras bak madi / Wc TPA lainya sekurang-kurangnya seminggu sekali

* Menutup Rapat TPA (tempayan, drum dll)

* Membersihkan halaman dari kaleng, ban bekas, tempurung dll.

* Menganti air pada vas bunga dan tempat minum burung

* Mencegah / mengeringkan air tergenang di atap atau talang

* Menutup lubang pohon atau bumbu dengan tanah

* Membubuhi garam dapur pada perangkap semut

* Pembuangan secara baik kaleng, botol dan semua tempat yang mukin terjadi ditempat sarang nyamuk

* Pendidikan kesehatan masyarakat


3. Pengasapan Masal


Ø Pengasapan masal dilaksanakan 2 silus si semua rumah terutama di kelurahan endemis tinggi dan tempat umum seluruh wilayah kota


4. Pemberantasan Vektor di desa/kelurahan Rawan


Ø Desa/kelurahan rawan adalah desa/ kelurahan yang dalam 3 tahun terakhir yang terjangkit DBD.Tingkat kerawanan di suatu wilayah terdapat DBD adalah sebagai berikut :


1. Desa / Kelurahaan Rawan I (Edemis)


Ø Desa / Kelurahaan yang dalam 3 tahun terakhir terjangkit DBD


2. Desa / Kelurahaan Rawan II (sporadis)


Ø Desa / Kelurahaan yang dalam 3 tahun terakhir terjangkit DBD tetapi tidak setiap tahun


3. Desa / Kelurahaan Rawan III (Potensial)


Ø Desa / Kelurahaan yang dalam 3 tahun terakhir tidak pernah terjangkit DBD, tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi yang ramai dengan wilayah lain dan jentik yang ditemukan lebih dari 5 %


4. Desa / Kelurahaan Rawan (Bebas)

Ø Desa / Kelurahaan yang tidak pernah terjangkit DBD, dan ketinggian lebih dari 1000 m dari permukaan laut atau yang ketinggian kurang dari 1000 m tetapi presentasi rumah yang ditemukan jentik kurang dari 5 %


1. PANEL PEMERIKSAAN DEMAM


Kegunaan panel ini adalah untuk mengetahui adanya penyakit infeksi baik oleh bakteri maupun virus) yang dapat menimbulkan demam.

Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan demam adalah bakteri/kuman penyebab infeksi pada : saluran nafas (TBC, Bronchitis), saluran kemih, saluran pencernaan (Demam Typhoid), darah (Demam Berdarah, Malaria) dan lain-lain.


Panel Demam Lengkap:


Ø Darah Rutin, Trombosit, Hematokrit

Ø Urin Lengkap

Ø SGOT, SGPT

Ø Malaria dengan pemeriksaan darah apus

Ø Demam berdarah dengan pemeriksaan antibodi DHF IgM dan IgG

Ø HbsAg

Ø Widal


Panel Demam Sederhana


Ø Darah Rutin, Trombosit, Hematokrit

Ø Urin Lengkap

Ø SGOT, SGPT

Ø Malaria

Ø Widal

Disamping itu untuk tujuan pengobatan dan untuk mengikuti perjalanan penyakit dapat diperiksa :


Ø Kultur/biakan kuman

Ø Tes kepekaan kuman terhadap antibiotika


Bahan pemeriksaan yang dibutuhkan:


Ø Darah 5 cc

Ø Urine 25 cc

1 komentar:

indra mengatakan...

test

Posting Komentar

Trace








Flag Counter