UNDANG-UNDANG

Search

Update News

Indra Fardan. Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 20 Oktober 2013

ANALISA SEGMEN OPERASI PT ABC DAN ANAK PERUSAHAAN


Banyak perusahaan menawarkan berbagai jenis produk atau jasa atau beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek, dan risiko yang berbeda. Perusahaan yang multi segmen dalam bisnisnya tersebut perlu menyampaikan informasi akuntansi tentang segmen-segmen yang dimiliki (disebut informasi segmen). Selain informasi operasi perusahaan secara keseluruhan (data agregat) juga diperlukan informasi tentang operasi individual dari masing-masing segmen yang dimiliki. Hal ini dibutuhkan untuk melakukan penilaian terhadap segmen-segmen tersebut oleh para pengguna laporan keuangan. Analis dan investor, khususnya, membutuhkan data segmen sebagai data yang sangat penting dan diperlukan untuk analisis investasi yaitu menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional. Mereka membutuhkan data yang mempertinggi kemampuan mereka dalam memprediksi tindakan manajemen yang mempengaruhi aliran kas di masa depan.Tingkat keuntungan dan peluang pertumbuhan segmen merupakan data level segmen yang bermanfaat bagi investor. Chen dan Zhang (2003) menemukan bahwa data segmen secara incremental memberikan informasi yang mempunyai value-relevant. Pasar memberikan reaksi yang berbeda terhadap laba disagregasi dalam informasi segmen (Foster 1975).

Para penyusun dan pembuat peraturan dalam merespon kebutuhan dari para investor akan informasi yang disagregat ini telah menetapkan adanya perluasan dari disclosure (pengungkapan) yang disampaikan dalam laporan keuangan. Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 7 September 1994 telah mengesahkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 yang mengatur tentang pelaporan informasi keuangan menurut segmen (IAI 1994). Pada tanggal 6 Oktober 2000 pernyataan tersebut diganti dengan PSAK


No. 5 (Revisi 2000) yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, mengatur tentang pelaporan segmen (IAI 2002).
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No. 5. PSAK No. 5 menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing – masing segmen industri dan menunjukan komposisi masing – masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen, (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat informasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat diga bungakan jika segmen – segmen tersebut memiliki karakteristik ekonomis yang sama. Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk/jasa. Selain itu, banyak pula perusahaan beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek, dan risiko yang berbeda. Informasi tentang jenis-jenis produk/jasa perusahaan dan operasinya di wilayah geografis yang berbeda-beda – sering kali disebut laporan segmen – dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan atau entitas yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional. Meskipun demikian, informasi itu mungkin tidak dapat diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, laporan segmen merupakan suatu hal yang dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
Perhatian atas pengungkapan laporan segmen meningkat sejak tahun 1960-an yang ditandai dengan adanya merger dan akuisisi yang terjadi secara besar-besaran yang melibatkan konglomerasi berbagai produk dan jasa yang berbeda-beda di seluruh dunia. Dalam konglomerasi ini, yang lebih berperan adalah perusahaan-perusahaan raksasa yang melaporkan informasi keuangannya hanya berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, sehingga operasi dari setiap segmen produk (product line) dan daerah geografis (geographic area) mereka menjadi tidak jelas. Untuk itulah, maka pada tahun 1970, Securities Exchange Commission (SEC) menghendaki semua perusahaan di Amerika Serikat untuk secara yuridis membuat laporan keuangan yang dapat membedakan segmen produk (segmen industri) mereka, sehingga sesuai dengan yang dikehendaki SEC. Pada tahun 1974, hal ini diperluas lagi dengan diwajibkannya semua perusahaan untuk membuat laporan keuangan tahunan. Para analis keuangan dan pasar modal merupakan pihak yang mempromosikan adanya pelaporan informasi keuangan menurut segmen. Selanjutnya, pada tahun 1976, Financial Accounting Standard Board (FASB) menerbitkan Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Nomor 14 tentang Financial Reporting for Segments of Business Enterprise. Standar ini mewajibkan perusahaan yang beroperasi di berbagai industri (product line) dan di berbagai negara (geographical area) untuk memasukkan pelaporan informasi tertentu mengenai operasi perusahaan di berbagai segmen industri yang berbeda, operasi perusahaan di luar negeri, penjualan ekspor, dan pelanggan utamanya dalam laporan keuangan tahun.
Beberapa definisi penting yang dinyatakan dalam PSAK No. 5 ini antara lain adalah (IAI 1994: paragraf 03, 15 dan 17):
a.   Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya mewakili kegiatan utama atau kelompok pelanggan.
b.   Segmen industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa sejenis yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan.
c.   Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.
d.   Pendapatan segmen adalah pendapatan yang dapat diatrubusikan atau dikaitkan secara langsung pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari pendapatan yang dapat dialokasikan secara layak pada suatu segmen.
e.   Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha.
f.    Aktiva segmen adalah aktiva berwujud dan tak berwujud yang dapat diidentifikasikan pada segmen tertentu.
PSAK No. 5 (Edisi Revisi 2000)

PSAK No. 5 (edisi revisi 2000) menggantikan PSAK No. 5 sebelumnya dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2002. PSAK ini menyatakan bahwa informasi keuangan menurut segmen adalah informasi tentang berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan. Pernyataan ini harus diterapkan pada laporan keuangan yang lengkap dan diterbitkan, yang disusun sesuai dengan PSAK. Emiten atau perusahaan publik dan perusahaan yang sedang dalam proses menerbitkan efek ekuitas atau efek utang di pasar modal diwajibkan menerapkan pernyataan ini. Perusahaan lainnya yang menerbitkan efek

Tujuan PSAK No. 5 (IAI 2002: paragraf 01) adalah membantu pengguna laporan keuangan dalam:
a.   memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik;
b.   menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik; dan
c.   menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai.

PSAK No. 5 (IAI 2002: paragraf 09, 12 dan 14) menggunakan istilah segmen usaha dan segmen geografis dengan definisi sebagai berikut:
a.   segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain;
b.   segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen geografis dapat merupakan suatu negara, sekelompok negara, atau wilayah dalam suatu negara. Segmen geografis dapat ditentukan berdasarkan lokasi aktivanya atau lokasi pelanggannya; dan
c.   segmen dilaporkan adalah segmen usaha atau segmen geografis yang diidentifikasikan berdasarkan definisi di atas yang mengharuskan pengungkapan informasi segmen PSAK ini.

Informasi segmen harus disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian atau perusahaan. Perusahaan harus mengungkapkan pendapatan, hasil, jumlah keseluruhan nilai tercatat aktiva, jumlah keseluruhan kewajiban, jumlah biaya keseluruhann yang terjadi selama suatu periode untuk memperoleh aktiva segmen yang diharapkan akan digunakan lebih dari suatu periode (menggunakan dasar akrual), jumlah keseluruhan beban depresiasi dan amortisasi aktiva, karakteristik dan jumlah unsur pendapatan dan beban, jumlah keseluruhan beban non-kas signifikan lainnya untuk tiap segmen dilaporkan. Perusahaan sangat dianjurkan untuk mengungkapkan arus kas segmen (IAI 2002: paragraf 42, 49, 50, 53-57, 61).

PEMBAHASAN

Standar akuntansi yang mengatur tentang pelaporan segmen akan memotivasi perusahaan menyajikan informasi segmen sesuai yang ditetapkan. Kualitas informasi segmen yang dilaporkan tergantung dari ketetapan yang dibuat dalam standar tersebut. PSAK No. 5 (edisi revisi 2000) merevisi dan menggantikan PSAK No.5 (edisi 1994). Edisi revisi tersebut memberikan ketetapan-ketetapan yang lebih jelas dan rinci dibandingkan dengan standar sebelumnya, serta menyajikan item informasi segmen yang lebih banyak.
Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek, dan risiko berbada. Informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda disebut informasi segmen. Informasi ini dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional, namun informasi ini tidak mungkin diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal yang dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

Terdapat beberapa alternatif untuk menetapkan segmen-segmen suatu perusahaan guna menghasilkan informasi yang signifikan kepada investor. Tiga alternatif yang penting adalah

- Divisi geografis (segmentasi yang didasarkan pada letak geografis mungkin sangat informatif bagi perusahaan, terutama dalam membedakan opersi domestik dan luar negeri).
- Divisi Lini produk atau industrial (memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perbedaan profitabilitas, tingkay risiko, dan peluang pertumbuhan)
- Divisi berdasarkan struktur intern pengendalian manajemen (mengumpulkan data akurat yang diperlukan dengan biaya tambahan terkecil)

Pelaporan segmen menurut fasb statement no 131

Berdasarkan pendekatan manajemen, segmen yang digunakan untuk pelaporan eksternal ditentukan melalui strktur internal bisnis. Jika pelaporan internal berdasar maka laporan segmen harus berdasarkan geografis. Jika pelaporan internal berdasar lini produk industry maka laporan segmen harus memakai dasar yang sama. dari sini dapat disimpulkan segmen adalah bukti dari struktur suatu organisasi internal perusahaan, dan pembuat laporan keuangan harus bisa menyediakan informasi yang diperlukan secara efektif dan tepat waktu.

Identifikasi tanggung jawab pelaporan segmen

Semua perusahaan public wajib memberikan laporan segmen, bagaimanapun juga tanggung jawab pelaporan untuk suatu perusahaan ditentukan berdasarkan usaha di berbagai industry dan daerah geografis dan berdasarkan penjualan kepada pelanggan utama dengan kata lain laporan segmen mewajibkan penyajian informasi berdasarkan mekanisme segmentasi tunggal.
Segmen yang di tentukan melalui pendekatan manajemen di sebut segmen usaha. Segmen usaha adalah bagian dari suatu perusahaan yang terlibat dalam aktfitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya termasuk pendapatan dan beban antar segmen,dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan diperusahaan dan terdapat informasi keuangan tersendiri.beberapa bagian perusahaan tidak termasuk dalam segmen usaha contohnya adalah program pensiun,demikian juga kantor pusat perushaan atau department yang tidak memiliki penghasilan bukanlah segmen usaha.

Kriteria penggabungan

Segmen usaha yang sama dapat digabungkan jika hal tersebut sama dengan tujuan statement dan memiliki karakteristik ekonomis yang sama.segmen tersebut juga harus sama dengan bidang berikut:

1. Sifat produk dan jasa
2. Sifat proses produksi
3. Sifat dan tipe pembeli produk dan jasa
4. Metode distribusi untuk barang dan jasa
5. Jika ada peraturan yang berlaku.

Batas kuantitatif

Segmen dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas,suatu segmen dapat dikatakan material dan karenanya dapat dilaporkan secara terpisah,jika salah satu criteria di bawah ini terpenuhi:

1. Pendapatanya,termasuk pendapatan antar segmen,berjumlah 10 % atau lebih dari semua pendapatan segmen usaha.
2. Nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10 % atau lebih dari (a) jumlah seluruh laba dari segmen usaha yang melaporkan laba atau (b) jumlah absolute usaha yang melaporkan rugi.
3. Jumlah aktiva 10% atau lebih besar dari jumlah asset semua segmen usaha.
4.  dari suatu investasi perusahaan pada suatu segmen dimasukkan dalam aktivayang dapat diidentifikasi segmen tersebut.4 aktiva yang dipelihara untuk tujuan umum perusahaan (dengan kata lain, aktiva tida digunakanoleh suatu segmen industri tertentu seperti gedung kantor pusat atau surat-surat berharga) danuang muka dan pinjaman antar segmen tidak dimasukkan dalam perhitungan. (akan tetapipinjaman dan uang muka antar segmen dimasukkan dalam aktiva yang dapat diidentifikasi suatusegmen yang operasinya dibidang keuangan).
5 Penilaian aktiva atas penyusutan, piutang tak tertagih, surat-surat berharga, dan seterusnyadiperhitungkan untuk tujuan ini dapat ditentukan secara wajar.

Setelah segmen yang dapat dilaporkan telah diidentifikasi,segmentasi usaha dan aktivitas usaha lainnya dikombinasikan dalam kategori lain-lain untuk tujuan pelaporan.

Telaah ulang atas segmen yang dilaporkan

       Segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari pendapatan total. Jika segmen yang dilaporkan tidak memiliki criteria ini maka harus ditambahakan pelaporan atas segmen yang lain.meskipun tidak memenui batas kuantitatif.dua atau lebih segmen yang lebih kecil yang tidak dilaporkan tersendiri dapat digabungkan untuk menjadikannya segmen yang dapat dilaporkan,dengan syarat memenuhi sebagian besar syarat dalam criteria penggabungan.
  
    PELAPORAN YANG DISEGMEN

Untuk beroperasi secara efektif, manajer harus mempunyai informasi sebanyak-banyaknya yang tersedia baginya yang melebihi dari informasi yang diberikan oleh laporan rugi-laba semata. Beberapa jenis produk dapat menguntungkan dan beberapa lainnya tidak dapat memberikan keuntungan, beberapa daerah penjualan mungkin mempunyai komposisi penjualan yang buruk atau mungkin mengabaikan kesempatan penjualan, atau beberapa divisi produksi mungkin tidak efektif menggunakan kapasitas dan sumber daya mereka. Untuk membuka masalah ini manajer membutuhkan laporan yang memfokuskan pada segmen perusahaan.
Segmen dapat didefinisikan sebagai setiap bagian atau setiap aktivitas organisasi yang mengakibatkan manajer perlu mencari data biaya mengenai bagian atau aktivitas organisasi tersebut.
    
    DEFINISI PENDAPATAN, BEBAN, HASIL, ASET, dan KEWAJIBAN SEGMEN

Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan secara langsung dapat dikaitkan dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan perusahaan yang dapat dialokasikan secara rasinal kepada suatau segmen, bak berasal dari penjualan kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi dengan segmen lainnya dalam perusahaan yang sama.
Pendapatan segmen mencakup bagian perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint venture) atau investasi lainnya yang dilaporkan berdaarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut dalam pendapatan konsolidasi atau pendapatan perusahaan keseluruhan.
Beban Segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen yang secara langsung dapat dikaitkan dengan segmen tersebut dan porsi relevan beban yang dapat di alokasikan secara rasiona kepada segmen tersebut, termasuk beban yang berkaitan dengan penjualan kepada pelanggan eksternal dan beban yang berkaitan dengan transaksi kepada segmen lainnya dalam perusahaan yang sama.
Beban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam beban pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK No.12 tentang pelaporan keuangan mengenai bagian partisipasi dalam pengendalian bersama operasi dan asset.
 Hasil Segmen adalah pendapatan segmen dikurangi beban segmen. Hasil segmen ditentukan sebelum disesuaikan dengan hak minoritas.
Aset Segmen adalah asset operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional.

TUJUAN PELAPORAN SEGMEN

Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen, yaitu informasi tentang berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam :

- Memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik
- Menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik
- Menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai

Kebijakan akuntansi segmen, Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi atau perusahaan. Kebijakan akuntansi yang dipilih manajemen untuk menyusun laporan keuangan konsoldasi atau perusahaan dianggap sebagai kebijakan akuntansi yang diyakini manajemen paling sesuai untuk pelaporan keuangan eksternal. Karena tujuan informasi segmen ialah untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan membuat penilaian yang lebih memadai mengenai perusahaan secara keseluruhan, pernyataan ini mensyaratka bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan informasi segmen sama dengan kebijakan akuntansi yang telah dipilih manajemen. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kebijakan akuntansi konsolidasi atau perusahaan diterapkan kepada segmen dilaporkan seolah-olah segmen tersebut ialah entitas pelaporan terpisah yang berdiri sendiridalam menerapkan suatu kebijakan akuntansi pada tingkat perusahaan, perusahaan mungkin melakukan perhitungan secara terperinci yang kemudian dialokasikan kepada berbagai segmen jika terdapat dasar rasional untuk melakukan alokasi tersebut. Sebagai contoh, biaya manfaat pensiun sering kali dihitung unuk perusahaan secara keseluruhan, tetapi angka yang dihitung untuk tingkat perusahaan itu mungkin dialokasikan ke berbagai segmen berdasarkan data gaji dan demografis segmen tersebut.

Pernyataan ini tidak melarang pengungkapan informasi tambahan atas segmen yang disusun berdasarkan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan untuk laporan keuangan konsolidasian atau perusahaan sepanjang :

1. Informasi tersebut dilaporka secara internal kepada rgan perusahaan yang berwenang dalam rangka pegambilan putusan alokasi sumber daya kepada segmen tersebut dan penilaian kinerja segmen tersebut
2. Dasar pengukuran yang digunakan bagi informasi tambahan tersebut dijelaskan secara memadai

Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan kepada setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Cara pengalokasian unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan dan beban kepada berbagai segmen bergantung pada beberapa faktor, seperti karakteristik unsur tersebut, aktivitas yang dilakukan oleh segmen, dan otonomi segmen tersebut. Satu dasar alokasi tertentu tidak mungkin atau tidak tepat apabila ditetapkan bagi semua perusahaan. Demikian juga, tidak tepat apabila unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang secara bersama berkaitan dengan dua segmen atau lebih dipaksakan aokasinya, jika dasar alokasi tersebut ditetapkan secara arbiter atau sulit dipahami. Disampng itu, definisi pendapatan segmen, beban segmen, aset segmen, dan kewajiban segmen saling berkaitan dan alokasi dari unsur-unsur tersebut harus dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, aset yang digunakan bersama dialokasikan kepada setiap segmen, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Sebagai contoh, suatu aset dimasukkan sebagai aset segmen jika penyusutan atau amortisasi aset terkait dikurangkan dalam menghitung hasil segmen.

Karakteristik segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas adalah:

a.       Terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
b.    Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya
c.      Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Laporan segmen digunakan untuk perusahan-perusahaan yang menerbitkan efek hutang atau ekuitas yang diperdagangkan dipasar umum. Perusahaan harus melaporkan informasi segmen dengan cara yang sama dengan manajemen mengatur perusahaan dengan unit-unit untuk pengambilan keputusan internal dan tujuan evaluasi kinerja. Standar disesuaikan pendekatan manajemen untuk segmentasi.

Kriteria Agregasi

Dua atau lebih segmen operasi dapat diagregasikan dalam suatu segmen operasi tunggal jika segmen tersebut serupa dalam setiap hal berikut ini:

a.         sifat produk dan jasanya
b.         sifat proses produksi
c.         jenis kelas pembeli/pengguna produk dan jasa tersebut
d.         metode distribusi untuk produk dan jasa, dan
e.         Bila ada, sifat lingkungan peraturan (misalnya, pelayanan umum)

Ambang Batas Kuantitatif

Suatu segmen dianggap material dan perlu dilaporkan terpisah apabila ada satu dari tiga kriteria ambang batas kuantitatif berikut ini terpenuhi
1.    Pendapatan yang dilaporkan suatu segmen, termasuk pendapatan antar segmen, mencakup 10% atau lebih atas pendapatan gabungan seluruh segmen usaha
2.    Nilai absolute dari laba atau rugi yang dilaporkan mencakup 10% atau lebih atas jumlah yang lebih besar antara (a) gabungan laba seluruh segmen usaha yang melaporkan laba atau (b) nilai absolute dari gabungan rugi seluruh segmen usaha yang melaporkan kerugian.
3.    Aktivanya mencakup 10% atau lebih atas aktiva gabungan seluruh segmen usaha. Apabila segmen yang perlu dilaporkan telah diidentifikasi, seluruh segmen usaha lainya digabungkan dengan kegiatan usaha lain dalam kategori “lain-lain” untuk keperluan pelaporan.
Segmen yang dilaporkan harus mencakup 75% dari seluruh pendapatan eksternal. Apabila segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, segmen tambahan harus diidentifikasi untuk dilaporkan, walaupun segmen-segmen itu tidak memenuhi ambang batas kuantitatif. Dua atau lebih dari dua segmen yang lebih kecil yang tidak dilaporkan tersendiri dapat digabungkan untuk membentuk sebuah segmen usaha yang dilaporkan hanya jika segmen-segmen tersebut memenuhi sebagian besar kriteria penggabungan.

Pengungkapan

Entitas mengungkapkan informasi yang digunakan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis dimana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Entitas mengungkapkan informasi umum berikut ini:

a.  faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dapat dilaporkan dari entitas, termasuk dasar organisasi (misalnya, apakah manajemen telah memilih untuk mengatur entitas diantara perbedaan dalam produk dan jasa, wilayah geografis, lingkungan peraturan, atau gabungan dari faktor-faktor tersebut dan apakah segmen operasi telah diagregasikan)
b.      jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan untuk dari setiap segmen dilaporkan Entitas melaporkan suatu ukuran atas laba atau rugi dan total untuk atas setiap segmen yang dilaporkan. Entitas melaporkan suatu ukuran kewajiban untuk setiap segmen dilaporkan jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil keputusan operasional.
Entitas juga mengungkapkan hal-hal berikut jika jumlah tertentu termasuk dalam ukuran laba atau rugi segmen yang dikaji oleh pengambil keputusan operasional:
  1. Jumlah pendapatan dari pembeli eksternal.
  2. Jumlah pendapatan dari segmen usaha lain dalm perusahaan yang sama.
  3. Pendapatan bunga.
  4. Beban bunga (apabila pendapatan suatu segmen terutama berasal dari bunga dan pimpinan usaha yang berwenang menjadikan pendapatan bunga bersih untuk evaluasi untuk kinerja segmen tersebut boleh melaporkan pendapatan bunganya setelah dikurangi beban bunga).
  5. Biaya penyusutan, deplesi, dan amortisasi.
  6. Akun tidak biasa.
  7. Bagian dari laba bersih perusahaan yang ditanami modal yang diperhitungkan denga modal ekuitas.
  8. Beban atau pendapatan pajak penghasilan.
  9. Akun/transaksi luar biasa (extraordinary item).
  10. Akun/transaksi signifikan bukan kas selain biaya penyusutan, deplesi, dan amortisasi.

Pengukuran       

Jumlah yang dilaporkan dalam pengungkapan informasi segmen tergantung pada jumlah yang dilaporkan pada pimpinan usaha yang berwenang. Apabila alokasi pendapatan, biaya, laba, atau rugi dilakukan terhadap segmen usaha untuk menentukan ukuran laba atau rugi yang digunakan oleh pimpinan usaha yang berwenang, maka alokasi tersebut juga merupakan bagian dari data segmen yang dilaporkan. Apabila aktiva dialokasikan ke segmen dalam laporan internal, maka aktiva juga dialokasikan ke segmen untuk pelaporan eksternal.
Perusahaan juga melaporkan dasar akuntansi untuk transaksi antar segmen. Perubahan metode pengukuran, serta setiap selisih antara pengukuran laba atau rugi dan aktiva segmen dengan jumlah konsolidasi yang tidak sesuai dengan rekonsiliasi yang ditentukan juga diungkapkan.

Rekonsiliasi

Ketentuan rekonsiliasi antara data segmen dan informasi konsolidasi harus disediakan untuk hal-hal berikut ini:
  1. Total pendapatan segmen dan pendapatan konsolidasi yang dilaporkan.
  2. Toral laba atau rugi segmen dan laba konsolidasi sebelum pajak (namun, apabila akun seperti pajak dan akun luar biasa termasuk dalam laba atau rugi segmen, maka laba atau rugi segmen direkonsiliasi dengan laba konsolidasi setelah memasukkan akun-akun tersebut.
  3. Total aktiva segmen dan aktiva konsolidasi.
  4. Total jumlah untuk akun-akun signifikan lainya yang diungkapkan, dengan nilai konsolidasi akun yang bersangkutan.

Pengungkapan pada Level Perusahaan

Perusahaan melaporkan informasi terbatas mengenai produk dan jasa, wilayah geografis usahanya, dan pembelian utama. Informasi tambahan ini diharuskan hanya jika informasi tersebut tidak tersedia sebagai bagian dari informasi segmen usaha yang dilaporkan.
  
   a.       Produk dan jasa
Perusahaan mengungkapkan pendapatan dari masing-masing produk atau jasa
  
   b.      Wilayah geografis

Apabila memungkinkan, perusahaan mengungkapkan infomasi geografis, termasuk dalam pendapatan dari pembeli eksternal yang terkait dengan negara asal perusahaan dan pendapatan yang terkait dengan negara asing lainnya secara total.

   c.       Pelanggan utama

Perusahaan diharuskan mengungkapkan keberadaan pembelian utama. Fakta bahwa suatu pembelian tunggal menyumbang 10% atau lebih dari total pendapatan perusahaan harus diungkapkan, juga jumlah pendapatan dari masing-masing pembelian yang demikian dan segmen yang melaporkan pendapatan tersebut. Pengungkapan identitas pembelian tidak diperlukan

Segmen industri dan segmen geografis merupakan dasar yang biasa digunakan dalam penyajian informasi menurut segmen. Suatu perusahaan akan menyediakan informasi dengan dua dasar ini sepanjang dapat diterapkan pada operasinya. Informasi segmen indusri biasanya disajikan menurut pengelompokan umum dari produk atau jasa yang terkait atau menurut jenis pelanggan. Informasi segmen geografis kadang-kadang disajikan menurut lokasi operasi perusahaan, menurut pasar atau kedua-duanya. Operasi perusahaan didalam negeri umumnya dipandang sebagai segmen sendiri. Beberapa negara mengharuskan pengungkapan terpisah penjualan ekspor dari operasi dalam negeri.

Untuk tujuan pelaporan, segmen industri dan geografis dapat ditentukan dengan berbagai cara. Pengelompokan aktivitas perusahaan menurut segmen untuk tujuan ini merupakan tanggung jawab manajemen.dalam keputusannya, manajemen  biasanya mempertimbangkan banyak faktor, antara lain kesamaan dan perbedaan produk serta aktivitas perusahaan; profitabilitas; risiko dan pertumbuhan produk serta aktivitas perusahaan; dan bidang-bidang operasi serta pemasaran dan kepentingan relatif masing-masing bidang terhadap perusahaan secara keseluruhan. Adanya ketentuan-ketentuan khusus yang harus dipenuhi dan karakteristik dari industri tertentu seperti industri perbankan dan asuransi merupakan faktor tambahan yang harus dipertimbangkan dalam penentuan segmen yang harus dilaporkan

Pengelompokan organisasi seperti divisi, anak perusahaan, atau cabang biasanya dibentuk sesuai dengan kebutuhan manajemen. Pengelompokan semacam itu seringkali sesuai dengan penetapan segmen perusahaan, sehingga mempermudah pelaporan segmen. Jika tidak demikian, pelaporan segmen membutuhkan reklasifikasi data. Dalam menentukan segmen, adalah relevan untuk mempertimbangkan kaitan antar perusahaan. Misalnya, penyajian bagian-bagian aktivitas perusahaan yang sangat  terintegrasi dan tergantung satu sama lain sebagai segmen-segmen yang terpisah mungkin menyesatkan.

Pertimbangan yang sama tidak perlu harus berlaku dalam menentukan segmen geografis yang ingin dilaporkan. Beberapa pendapat mempertimbangkan kebutuhan untuk memberikan petunjuk mengenai bagaimana menentukan materialitas suatu segmen sebelum dilaporkan secara terpisah dan membatasi segmen sampai pada jumlah secukupnya agar tidak menjadi terlalu rumit. Petunjuk tersebut adalah 10% dari pendapatan atau laba usaha atau total aktiva yang dikonsolidasikan, meskipun petunjuk kuantitatif semacam itu bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan segmen pelaporan.

Sebagai pertimbangan dan pengujian pilihan dasar segmentasi, dapat dipertimbangkan tiga dasar segmentasi sebagai berikut:
  1. Pejualan kepada pelanggan yang tak mempunyai hubungan istimewa, memberi peluang dasar-dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan sebesar 10% ke atas,
  2. Apabila laba operai merupakan hal penting, maka laba operasi atau rugi operasi 10 % ke atas disajikan terpiash,
  3. Apabila penggunaan aktiva adalah penting, maka aktiva segmen berjumlah 10% ke atas dari jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah.
Penjualan antar segmen dan pendapatan antar segmen lainnya tidak selalu dapat ditentukan secara objektif  (arm’s length basis). Karena alasan ini, pengungkapan jumlah pendapatan semacam itu dan penjelasan dasar penetapan harga antar segmen (seperti harga pasar, biaya, atau harga pasar dikurangi diskonto) sangat bermanfaat.

2.3 Hasil Segmen

Tolak ukur profitabilitas suatu segmen diungkapkan sebagai hasil segmen. Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dengan beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok. Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam hasil segmen kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat finasial. Juga pajak penghasilan, hak minoritas (minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.
Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung diatribusikan pada suatu segmen tetapi terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat dialokasikan dengan menggunakan yang layak tersebut. Namun demikian, beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban kantor pusat tidak dialokasikan pada masing-masing segmen karena beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian rupa sehingga alokasi diantara segmen dipandang tidak bermanfaat.

2.4 Aktiva dan Kewajiban Segmen

Aktiva segmen adalah aktiva operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional. Aktiva segmen ditentukan setelah dikurangi penyisihan terkait, yang dilaporkan saling hapus dalam neraca. Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil operasi segmen. Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi pada segmen tertentu. Akitva yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih segmen harus dialokasikan diantara segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang layak.
Sedangkan kewajiban segmen biasanya tidak dialokasikan karena dianggap berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi.

2.5 Informasi yang Dilaporkan

Informasi untuk setiap segmen yang dilaporkan berikut ini pada umumnya diperlukan:
  1. Uraian kegiatan setiap segmen industri yang dilaporkan dan indikasi mengenai komposisi setiap wilayah geografis yang dilaporkan,
  2. Penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dengan pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
  1. Hasil segmen,dan
  1. Aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan baik dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan.
Hubungan antara jumlah dari informasi pada segmen-segmen individual dan informasi agregat dalam laporan keuangan diperjelas dengan menyajikan rekonsiliasi. Mungkin juga berguna untuk mengungkapkan informasi lain seperti jumlah pendapatan setiap segmen dari investasi yang dibukukan dengan metode equity, hak minoritasnya, atau pos luar biasa. Penyusutan, deplesi, amortisasi, riset dan pengembangan serta pengeluaran modal selama periode terkadang diungkapkan untuk setiap segmen yang dilaporkan. Kadang-kadang informasi non keuangan seperti jumlah karyawan untuk setiap segmen dilaporkan juga diungkapkan.

2.6 Segmentasi Pasar BEI

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbagi-bagi atas segmentasi perdagangan yang juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pasar modal menjadi tidak efisien. Segmentasi yang ada adalah:
  1. Pasar Reguler
  2. Pasar Tunai
  3. Block Sale
  4. Crossing (tutup sendiri)
  5. Porsi Asing
Pasar Reguler merupakan pasar dimana transaksi reguler berlangsung sebagaimana mestinya. Dimana sistem komputerisasi yang diterapkan menganut sistem lelang (Aution System) yang memberikan prioritas pada harga dan waktu. Dalam sistem lelang selalu berlaku satu harga, yaitu harga permintaan (bid) tertinggi dan harga penawaran (offer) yang terendah, jika keduanya bertemu, maka terjadilah transaksi. Secara umum, semua transaksi akan berlangsung pada pasar reguler.

Pasar Tunai merupakan pasar negosiasi antara pemilik saham dengan yang berminat untuk membeli saham tersebut. Harga negosiasi yang terjadi biasanya lebih tinggi dari harga pasar reguler. Transaksi di pasar tunai ini terjadi karena adanya resiko gagal serah yang dihadapi oleh investor/ broker-dealer sehingga untuk menutupi gagal serah tersebut terpaksa membelinya di pasar tunai. Hal inilah yang menyebabkan harga di pasar tunai lebih tinggi dari pasar reguler. Pada pasar tunai, seperti transaksi di pasar tradisional dalam kehidupan sehari-hari, uang pembelian harus langsung diserahkan secara tunai dan surat saham juga secara langsung diserahkan secara tunai dan surat saham juga secara juga langsung diserahkan oleh penjualannya.
Block Sale merupakan pasar negosiasi dalam volume yang besar. Harga akan tercapai jika persetujuan pihak yang melakukan negosiasi. Harga saham pada papan block sale ini umumnya berkisar sekitar harga saham reguler umumnya sedikit dibawahnya. Transaksi pada pasar block sale ini bertujuan untuk tidak memberikan pengaruh harga yang signifikan dengan volume transaksi yang besar. Yang jika dilakukan di pasar reguler, kemungkinan besar akan mempengaruhi harga saham tersebut.

Crossing (tutup sendiri) adalah transaksi yang terjadi antara investor/ pemodal yang berasal dari satu broker-dealer yang sama, harga saham menggunakan konsep negosiasi, jika harga tercapai maka transaksi crossing dapat dilakuakn. Sifat-sifat lainnya sama dengan pasar reguler, seperti penyelesaian penyerahan saham. Perhatikan bahwa transaksi tutup sendiri ini harus antara pemodal dari broker-dealer yang sama, jika berlainan maka harus melalui pasar reguler. Transaksi tutup sendiri ini juga bisa dilakukan oleh seorang investor pada satu broker-dealer, misalnya suatu saham tersebut masih atas nama orang lain. Supaya bisa didaftarkan atas nama anda melakukan transaksi tutup sendiri pada tanggal antara tanggal efektif dan tanggal cum right, sehingga saham tersebut dapat didaftarkan untuk mendapatkan bukti right. Disini anda hanya membayar transaction fee sebesar 2x transaction fee (jual dan beli) di tambah 0,1%  pajak penghasilan final.

Porsi asing merupakan transaksi antara saham yang dimiliki oleh pemodal asing dengan pemodal asing lainnya, sebagaimana kita ketahui bahwa porsi kepemilikan saham oleh pemodal asing sebesar 49% dari saham yang dikeluarkan. Jika porsi tersebut telah tercapai pada suatu saham, maka transaksi selanjutnya harus dilakukan antara pemodal asing. Jadi jika porsi asing belum tercapai, pemodal asing dapat membeli dari pemodal domestik , yang harganya adalah harga pasar reguler. Harga saham pada papan asing jauh lebih tinggi dari pasar reguler.

Demikianlah pengetahuan dasar mekanisme transaksi di BEI beserta segmentasi pasarnya. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pengetahuan ini belum ada artinya sebagai sumbangan keberhasilan transaksi  di BEI, selanjutnya sangat tergantung pada diri anda. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah faktor psikologis diri anda, disampig analisa teknis dan fundamental yang mendukung. Dalam Hal Operasi Domistik dan Luar Negeri

Operasi luar negeri

adalah operasi penghasil-pendapatan yang berlokasi di luar negeri tempat kantorpusat perusahaan berada dan yang menghasilkan pendapatan dari penjualan kepada pihak-pihak yangtidak terafiliasi atau penjualan atau transfer antar perusahaan antar wilayah geografi (penjualan atautransfer antar wilayah).

Operasi domestik 

adalah operasi penghasil pendapatan dari perusahaan yang berlokasi di negaratempat kantor pusat berada yang menghasilkan pendapatan dari penjualan kepada pihak-pihak yangtidak terafiliasi atau dari penjualan atau transfer antar wilayah.Wilayah geografi luar negeri adalah negara-negara atau kelompok negara yang ditetapkan olehperusahaan berdasarkan kondisi tertentu.Suatu perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan informasi mengenai operasi domestic dan luarnegari dalam laporan keuangan jika:1. Pendapatan yang dihasilkan oleh operasi luar negeri dari penjualan kepada pihak-pihak yangtidak terafiliasi adalah 10 % atau lebih dari pendapatan konsolidasi seperti disajikan dalamlaporan laba rugi perusahaan, atau Aktiva yang dapat diidentifikasi suatu operasi luar negeri adalah 10 % atau lebih dari konsolidasiaktiva seperti disajikan dalam neraca perusahaan. Jika operasi luar negeri dilakukan pada lebih dari satu wilayah geografi, informasi tersebut harusdilaporkan terpisah untuk setiap operasi di wilayah geografi yang memenuhi baik uji pendapatan atau ujiaktiva

LINGKUP STANDAR PELAPORAN SEGMEN

            Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam (FASB Statement No.14) yang berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap menurut prinsip akuntansi yang berlakuumum. Pernyataan ini kemudian diubah dengan FASB Statement No.21 yang mengecualikan berlakunyaFASB Statement No.14 bagi perusahaan non publik.Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur malalui PSAK No.5 : menjelaskan pelaporaninformasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industridan wilayah yang berbeda.Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjuk-kan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.Informasi segmen harus mengungkap :1.


1.1.      KESIMPULAN

1.      Tanggung jawab pelaporan perusahaan pada setiap ke empat aspek diatas ditentukan melalui pengujian khusus dalam operasi pada industri berbeda.
2.      Menentukan apakah informasi mengenai operasi industri yang berbeda harus dilaporkan perusahan ke pusat ABC
3.      Setiap Dalam Statement No.14, suatu perusahaan dapat mengungkapkan salah satu informasi berikut ini: Operasi pada berbagai industriOperasi domestik dan luar negeriPenjualan ekspor Konsumen yang utama
4.      Perusahaan yang menerbitkan surat berharga yang diperdagangkan pada publik, harus melaporkan informasi keuangan yang dijelaskan pada paragraf selanjutnya untuk segmen industri dan untuk segmen geografis yang dianggap signifikan bagi perusahaan. Kalau yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi, informasi segmen yang perlu disajikan hanya terbatas pada laporan keuangan konsolidasi.
5.      Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.
6.      Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan, informasi keuangan berikut ini harus diungkapkan:
a)   penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan diluar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
b)   hasil segmen,
c)   aktiva segmen yang digunakan,dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasi, dan
d)   dasar penetapan harga antar segmen.
7.      Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi segmen-segmen individual dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan. Karena PT. ABC belum melakukan rekonsilasi yang benar menurut PSAK 5 segmen operasi Standar akuntansi yang mengatur tentang informasi segmen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan informasi segmen. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar perusahaan sampel telah melakukan definisi ulang terhadap segmennya dalam menerapkan PSAK No. 5 (edisi revisi 2000). Sebagiann besar perusahaan sampel menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer kemudian dikombinasikan dengan segmen geografis sebagai segmen sekunder.

Saran

Pengungkapan yang diharuskan untuk operasi diberbagai industri didasarkan pada identifikasi segmenindustri pelaporan yang telah dibahas sebelum-nya di bagian ini. Pengungkapan yang diharuskan harusdibuat untuk setiap tahun dimana laporan keuangan disajikan.Informasi yang harus dimasuk-kan dalam segmen pelaporan dan segmen industri lain secara agregat dapatdiikhtisarkan pada kelompok-kelompok : Pendapatan; Aktiva; Profitabilitas; dan pengungkapan-pengungkapan lain.Informasi yang harus diungkapkan dapat disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan, dalam bentuk catatan kaki atas laporan keuangan, atau dalam daftar terpisah yang dimasuk-kan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Informasi mengenai segmen industri pelaporan dan seluruh segmenindustri lain secara agregat harus direkonsiliasi dengan jumlah terkait yang tampak dalam laporankeuangan perusahaan.Pendapatan direkonsiliasi dengan pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, danlaba usaha atau rugi usaha direkonsiliasi dengan laba operasi sebelum pajak dalan laporan laba rugikonsolidasi. Aktiva yang dapat diidentifikasi direkonsiliasi dengan total aktiva konsolidasi, denganidentifikasi secara terpisah dengan aktiva kantor pusat dan Terkait dengan PSAK 5 (revisi 2009) dan penerapannya pada PT. ABC dan Anak Perusahaan, menulis melihat bahwa pnerapan segemn operasi PT. ABC telah menerapkan semua ketentuan yang atur dalam PSAK tersebut. Saran yang dapat penulis berikan adalah  bahwa bidang usaha jasa Alat-alat Berat sangat luas dan kompleks karenanya perlu kehati-hatian dalam menerapkan semua ketetapan Pernyataan Standar akuntansi Keuangan yang terus berkembang seiring perkembangan ekonomi dunia. Dan semoga PSAK ini bisa membantu entitas dalam megelola aset-aset nya.


DAFTAR PUSTAKA

·         Standar Akuntansi Keuangan, PSAK, Penerbit IAI
·         Martani, dwi, Akuntansi Keuangan Menengah berbasis IFRS. 2012, Jakarta; Salemba Empat
·         Wahyuni, Ersa Tri, panduan praktis Standar Akuntansi Keuangan. 2012, Jakarta; Salemba Empat.
·         Akuntansi Untuk Perusahaan jasa, Penerbit Gava Media, Evi Maria
-           


0 komentar:

Posting Komentar

Trace








Flag Counter