UNDANG-UNDANG

Search

Update News

Indra Fardan. Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 23 Oktober 2013

KAS OPNAM KU


KAS KECIL

Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi. Kas merupakan asset yang paling lancar/likuid dan paling beresiko, sehingga perlu manajemen kas yang seketat mungkin untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

B. Kas Kecil (Petty Cash)

Merupakan uang yang dicadangkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya  rutin tapi jumlah rupiahnya relative kecil

Petty Cash memiliki beberapa karakteristik yaitu :


1.       Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala operasional perusahaan

2.      Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari Metode Pencatatan Kas Kecil

Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap)

Dengan metode ini, kas kecil yang dicadangkan oleh perusahaan bersifat tetap, kecuali perusahaan menghendaki perubahan jumlah kas kecil, misalnya perusahaan merasakan kas yang sudah dicadangkan ternyata kurang memenuhi sehingga perlu ditambah lagi cadanganya. Dan dengan begitu maka harus dilakukan penyesuaian atas penambahan atau pengurangan tersebut.

Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah)

Nah, system ini menghendaki bahwa jumlah kas kecil tidak ditetapkan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misal, pada waktu membuat kebijakan pertama kali perusahaan menetapkan jumlah kas kecil sebesar Rp. 1.000.000, kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian diisi kembali. Nah, pada saat pengisian,  kalau menggunakan system dana tetap, maka jumlah amount harus sama dengan saldo awal sedangkan pada system fluktuasi, jumlah pengisianya tidak harus sama dengan jumlah sebelumnyayaitu bisa kurang ataupun lebih.

Perbedaan Sistem Imprest dengan Sistem Fluktuasi

Point
Imprest Method
Fluctuation Method
Pembelanjaan Kas Kecil
Tidak ada jurnal, Hanya membuat bukti pembayaran sebagai bukti pengeluaran kas.
Harus di Jurnal sesuia dengan expense nya
Pengisian Kembali
Sesui dengan rekening ledger, sehingga pengisianya harus sesuai dengan kebijakan perusahaan dan sesuai dengan jumlah kas kecil saat pertama kali dibentuk
Pengisian susuai dengan yang dibutuhkan

Cara Penjurnalan

Keterangan
Imprest System
Fluctuation System
Dr
Cr
Dr
Cr
Pembentukan kas kecil
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Cash
Pemakaian Kas Kecil
No Entry
No Entry
Expense
Petty Cash
Pengurangan Kas kecil
Cash
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Penambahan KAs kecil
Petty Cash
Cash
Petty Cash
Cash
Pengisian Kembali
Expense
Cash
Petty Cash
Cash


Definisi kas kecil Kas kecil adalah sebagai “sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran – pengeluaran tertentu” .Biasanya pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran – pengeluaran yang jumlahnya tidak besar “dilihat dari kebijakan perusahaan terhadap kas kecil... Ambang batas transaksi dalam pengeluaran.......”, pengeluaran – pengeluaran lain dilakukan dengan bank (dengan cek) yang nominal sanggat besar. Di dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas perusahaan. Hal itu disebabkan karena setiap pengeluaran yang relative kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek karena penarikan cek membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi, dengan adanya dana kas kecil maka semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera.


Karakteristik Kas Kecil
   
      a.       Jumlahnya dibatasi sehingga tidak melebihi atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah diten 
             tukan oleh manajemen perusahaan.
      b.      Digunakan untuk menandai transaksi kecil yang bersifat rutin setiap hari
      c.       Disimpan di tempat khusus, misalnya di kotak kecil yang biasa disebut petty cash box atau di dalam 
             sebuah amplop.
      d.      Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di tingkatan pemula (junior cashier).

Perlengkapan Adm. Dana Kas Kecil

       a.       Bukti transaksi
       b.      Peralatan Menulis
       c.       Alat untuk menghitung
       d.      Formulir jurnal
       e.       Buku kas kecil

Tahap – tahapPembentukan Dana Kas Kecil

                    I.            Menaksir jumlah uang yang diperlukan untuk dana kas kecil.
                  II.            Setelah jumlahnya ditentukan, selanjutnya ditarik sebuah cek dan diberi keterangan untuk dana kas kecil.
                  III.          Uang yang diperoleh dari pencairan cek tersebut disimpan oleh kasir kas kecill
                  IV.           Berdasarkan bukti – bukti transaksi tersebut, pemegang dana kas kecil membuat laporan pertanggung 
                   jawaban dengan menyerahkan buku kas kecil 
       
         Peralatan Dokumen Yang Dibutuhkan : 

a.    Bukti kas keluar : berfungsi sebagai perintah kas dari fungsi akutansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. 
b.    Cek : suatu cara pembayaran yang menginstruksikan suatu lembaga keuangan. 
c.    Permintaan pengeluaran kas kecil : digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang kepada pemegang dana kas kecil.
d.   Bukti pengeluaran kas kecil : dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakai dana kas kecil.
e.    Permintaan Pengisian kembali kas kecil : dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.


Fungsi – fungsi Yang TerkaitDenganKas Kecil


                        I.     Fungsi kas : bertanggung jawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi terhadap cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
                     II.     Fungsi akutansi :bertanggung jawab sebagai pencatatan pengeluaran kas kecil, transaksi pembentukan dana kas kecil, pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal, pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal, pembuatana bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas.
                  III.     Fungsi pemegang dana kas kecil : bertanggung jawab terhadap penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
                  IV.     Fungsi yang memerlukanpembayarantunai : bertanggung jawab terhadap pemakaian dana kas kecil serta mempertanggung jawabkan kepada pemegang dana kas kecil.
                     V.     Fungsi pemeriksa intern : bertanggung jawab terhadap penghitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas.

Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

                I.            Bagian utang : tugasnya adalah menerima surat keputusan mengenai pembentukan dana kas kecil dari direktur keuangan, membuat BKK sebanyak 3 lembar, mencatat BKK dalam register BKK, dsb.
             II.            Bagian kasir : tugasnya adalah menerima bukti kas keluar lembar 1 dan 3 beserta dokumen pendukungnya dari bagian utang, mengisi cek dengan sejumlah uang yang tercantum dalam bukti kas keluar, membubuhkan cap lunas pada bukti kas keluar.
          III.            Pemegang dana kas kecil : tugasnya adalah menerima cek dan bukti kas keluar lembar 3 dari bagian kasir, menguangkan cek ke bank, menyimpan uang tunai yang diambil dari bank, menyimpan bukti kas keluar kemudian diarsipkan.
          IV.            Bagian akutansi : tugasnya adalah menerima bukti kas keluar lembar 1 beserta surat keputusan tentang pembentukan dana kas kecil dari bagian utang, mencatat bukti kas keluar dalam register cek, mengarsipkan bukti kas keluar beserta SK tentang pembentukan dana kas kecil ke dalam arsip menurut nomor urut bukti kas keluar.

Prosedur PermintaandanPertanggungjawabanPengeluaran Dana Kas Kecil

                   I.            Berdasarkan metode dana tetap (imprest fund system) : pemakai dana kas kecil dan pemegang dana 
                  kas  kecil.
                  II.            Berdasarkan metode dana fluktuasi (fluctuating fund system) : pemakaidanakaskecil, pemegang dana 
                  kas kecil, bagian jurnal dan bagian kartu biaya.

Prosedur PengisianKembali Dana Kas Kecil

              I.              Fungsi pemegang dana kas kecil

           II.              Fungsi bagian utang

        III.              Bagian kasir

        IV.              Bagian jurnal

           V.              Bagian kartu biaya.


MetodePencatatan Dana Kas Kecil

A.      Sistem Dana Tetap (Imprest fund system)

Dalam system ini besarnya dana kas kecil jumlahnya selalu tetap atau dana kas kecil ditetapkan dalam jumlah yang relative tetap.

Ciri – cirinya :

              I.          Pengelola kas kecil meminta penggantian kepada kas umum dengan menyerahkan bukti – bukti pengeluaran yang telah dilakukan.

           II.          Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang jumlahnya sama dengan dana kas kecil yang sudah dikeluarkan.

        III.          Pada saat dilakukan penggantian dana kas kecil, maka bukti – bukti pengeluaran dicatat dalam jurnal pengeluaran kas umum.

Keuntungannya :

                               I.            Menghemat waktu bagi kasir kas kecil karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.

                            II.             Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.


B.     Sistem Dana Fluktuasi (Fluctuating fund system)

Dalam system ini dana kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah yang tetap, sehingga penggantian dana kas kecil tidak perlu sama dengan jumlah pengeluaran.


Ciri – cirinya :

                 I.            Pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil dicatat di debit dalam akun kas kecil.

                 II.            Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan dan kredit akun kas kecil.

                 III.            Besarnya jumlah yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.

1       Pengertian Kas
Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain:
1.      Kas berarti tempat menyimpan uang
2.      Kas berarti uang (uang tunai)
3.      Kas berarti tempat membayar dan menerima uang
 4.     Dalam kamus Istilah Akuntansi  dijelaskan bahwa uang kas adalah setiap alat tukar yang diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Uang kas suatu perusahaan terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, wesel pos, dan uang yang disimpan di bank (demand deposit; simpanan deposito, yang sewaktu-waktu dapat dicairkan)
Dalam modul ini, yang dimaksud dengan kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga, instansi, atau suatu perusahaan. Kas merupakan harta atau aktiva. Berbagai macam transaksi yang terjadi di suatu perusahaan merupakan penerimaan dan pengeluaran kas. Agar pengeluaran dan penerimaan kas tersebut dapat dengan mudah dikelola, maka harus dicatat dalam suatu buku yang disebut buku kas.

Buku kas atau kaas boek (Belanda), atau cash book (Inggris) adalah buku yang digunakan untuk membukukan atau mencatat keluar dan masuknya uang pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap pemegang kas harus memiliki buku kas dan mencatat semua pengeluaran dan penerimaan yang dilakukannya.
Dalam tata usaha keuangan suatu lembaga, instansi, atau perusahaan, biasanya pemegang kas adalah bendahara umum sehingga buku kas yang digunakan untuk mencatatnya disebut buku kas umum. Dalam buku kas umum dicatat semua penerimaan dan pengeluaran sehingga seluruh kegiatan keuangan dapat dibaca atau dilihat pada buku tersebut. Jadi, buku kas umum berfungsi sebagai alat kontrol utama dari seluruh kegiatan pengurusan uang lembaga atau perusahaan. Mengingat bahwa buku kas umum berfungsi sebagai alat kontrol, maka buku kas umum harus diselenggarakan secara benar, objektif, dan up to date (periodik). Setiap transaksi harus didukung dengan bukti-bukti yang lengkap.
Transaksi (penerimaan dan pengeluaran) bendahara dapat melalui kas atau melalui bank/ giro pos. Selanjutnya, penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui kas secara tunai maupun penerimaan dan pengeluaran melalui bank/ giro pos harus dibukukan atau dicatat dalam buku kas umum sehingga saldo pada buku kas umum merupakan saldo uang yang terdiri dari saldo yang ada di kas (saldo kas), dan saldo yang ada di bank (saldo bank).
2       Pengertian Kas Kecil
Seperti yang telah diutarakan diatas, baik penerimaan maupun pengeluaran dapat dilakukan melalui bank/ giro pos dan melalui kas (tunai). Namun demikian, transaksi yang jumlahnya cukup besar akan lebih aman bila dilakukan melalui bank. Namun, pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil akan kurang efektif apabila dilakukan melalui bank. Akan lebih efektif apabila pengeluaran yang terjadi setiap hari itu dikeluarkan dari dana yang disediakan secara khusus. Dana yang disediakan oleh perusahaan untuk keperluan sehari-hari dengan jumlah yang relatif kecil disebut kas kecil atau (petty cash). Pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak akan ekonomis bila dibayar dengan cek misalnya: pembelian materai, perangko, rekening telepon, rekening listrik, rekening air, perlengkapan kantor, biaya keamanan, biaya kebersihan dan sebagainya.
     Untuk mengatasi kelemahan kelemahan tersebut dibuatlah kas kecil untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Pada waktu pengeluaran kas untuk pembentukan dana, kas kecil ditutup dengan cek, sedangkan pembayaran jumlah-jumlah kecil dapat dibayar dengan uang tunai.
     Dana kas kecil diserahkan pada juru bayar kas kecil perusahaan yang akan bertanggung jawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran dan menghindari bentuk penyelewengan. Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan berdasarkan permintaan pemegang kas kecil jika dana kas kecil sudah menipis atau dilakukan secara periodik.

3       Peralatan yang Dibutuhkan untuk Pengelolaan Dana Kas Kecil
Untuk dapat mengelola administrasi dana kas kecil peralatan yang dibutuhkan, antara lain:
1.      Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
2.      Formulir permintaaan pengeluaran kas kecil
3.      Jurnal pengeluaran kas     
4.      Buku jurnal kas kecil
5.      Buku laporan penggunaan dana kas kecil
6.      Bukti pengeluaran kas kecil
7.      Alat tulis dan alat hitung.

4       Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil

Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Dalam melaksanaan pengelolaan kas kecil, ada beberapa prosedur antara lain sebagai berikut.
a.    Pembentukan Dana Kas Kecil

Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah penunjukan petugas sebagai pemegang kas kecil. Selain itu, perusahaan juga harus menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dan untuk tiga atau empat minggu. Jika jumlah dana telah ditetapkan, maka bendahara perusahaan menarik cek untuk diserahkan kepada pemegang kas kecil. Berdasarkan surat keputusan dari otoritas yang lebih tinggi, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak tiga lembar. Bagian bendahara menerima dua lembar (lembar 1 dan lembar 3), sedangkan lembar ke-2 diarsipkan dibagian keuangan. Bagian bendahara mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1 kemudian mengisi cek dan meminta tanda tangan otorisasi atas cek untuk diserahkan kepada pemegang dana kas kecil, bersama bukti keluar lembar ke-3. Cek kemudian diuangkan ke bank oleh pemegang kas kecil dan uangnya disimpan dalam tempat penyimpanan yang terkunci. Selama perusahaan tidak mengubah jumlah dana kas kecil, maka tidak ada jurnal lain yang berhubungan dengan rekening Kas Kecil.

Contoh:      

    Pada tanggal 1 Maret PT. ABC membentuk dana kas kecil sebesar Rp 100.000,00. Maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pembentukan dana kas kecil ini adalah,

Maret 1            Kas Kecil        .................       Rp 100.000,00
                                    Kas      .............................       Rp 100.000,00
               
       
 (Untuk mencatat pembentukan kas kecil)





b.    Pembayaran Melalui Kas Kecil

Pemegang kas kecil mempunyai kewenangan untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Biasanya manajemen membuat ketentuan tentang jumlah batasan maksimum pengeluaran untuk tiap transaksi yang diijinkan dan larangan-larangan tertentu, misalnya kas kecil tidak boleh digunakan untuk memberi pinjaman kepada karyawan. Setiap pembayaran yang dilakukan melalui kas kecil harus didokumentasikan dengan menggunakan “Bukti Pengeluaran Kas Kecil” atau Voucher Kas Kecil.

Bukti-bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan pada tempat penyimpanan uang sampai kas kecil diisi kembali. Oleh karena itu, jumlah rupiah dari seluruh bukti pengeluaran dan jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan (dalam contoh di atas Rp 100.000,00). Dengan demikian, perusahaan setiap saat dapat mengawasi pengelolaan kas kecil. Biasanya akuntan intern perusahaan melakukan pemeriksaan mendadak dengan cara mencocokkan jumlah uang yang ada dalam peti uang ditambah jumlah rupiah dari bukti-bukti pengeluaran dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan. Pada saat terjadi pemakaian kas kecil, perusahaan tidak membuat jurnal. Pengaruh tiap transaksi pemakaian kas kecil akan dicatat pada waktu kas kecil diisi kembali.


c.    Pengisian kembali kas kecil

Pemegang dana kas kecil membuat permintaan pengisian kas kecil berdasarkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Berdasarkan dokumen transaksi tersebut, bendahara mengisi cek dan meminta otorisasi cek kepada pemilik otoritas (misal: kepala departemen). Apabila uang yang terdapat dalam dana kas kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi kembali. Permintaan pengisian kembali dilakukan oleh pemegang kas kecil. Untuk itu, pemegang kas kecil harus menyiapkan daftar pengeluaran (pemakaian) kas kecil yang telah dilakukan dengan dilampiri bukti-bukti pendukung pengeluaran kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil diajukan kepada bendahara perusahaan yang akan meneliti  keabsahan pengeluaran kas kecil yang telah dilakukan. Apabila segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh  perusahaan, maka bendahara memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan pengisian kembali dan menarik cek sebesar jumlah kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah uang dalam dana kas kecil akan kembali pada jumlah semula

Contoh:   

Pada tanggal 15 Maret pemegang kas kecil mengajukan permintaan kembali kas kecil sebesar Rp 87.000,00 yang dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil berupa biaya pos Rp 44.000,00; biaya angkut pembelian Rp 18.000,00; perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dan macam-macam biaya lainnya Rp 5.000,00. Jurnal yang harus dibuat untuk pengisian kembali kas kecil tersebut adalah sebagai berikut:

Maret 15          Biaya Pos        .....................................           Rp 44.000,00
                        Biaya Angkut Pembelian        .............            Rp 18.000,00
                        Perlengkapan Kantor  .........................            Rp 20.000,00
                        Macam-macam Biaya  .........................           Rp   5.000,00
                        Kas      ..................................................           Rp 87.000,00
                        (Untuk mengisi kembali dana kas kecil)

Dari jurnal pengisian kembali kas kecil diatas, terlihat bahwa rekening Kas Kecil tidak terpengaruh. Pengisian kembali akan mempengaruhi komposisi dana berupa penggantian bukti-bukti pengeluaran dengan uang, tetapi tidak mempengaruhi saldo dana kas kecil

Dalam pengisian kembali kas kecil, kadang-kadang terjadi kekurangan atau kelebihan kas. Dengan menggunakan data dalam contoh di atas, uang yang seharusnya tersisa dalam peti adalah Rp 13.000,00 (Rp 100.000,00 – Rp 87.000,00). Bila uang yang sesungguhnya ada dalam peti hanya Rp 12.000,00, maka pengisian kembali harus dilakukan sebesar Rp 88.000,00 agar dana kembali menjadi Rp 100.000,00. Untuk itu perlu disediakan rekening khusus yang disebut rekening Selisih Kas (kadang-kadang disebut rekening Kekurangan dan Kelebihan Kas).
Jika terjadi kekurangan kas, maka rekening Selisih Kas harus didebet. Sebaliknya, bila uang yang ada dalam peti berjumlah Rp 14.000,00 maka pengisian kembali yang diperlukan hanya Rp 86.000,00. Dalam hal demikian, rekening Selisih Kas harus dikredit. Saldo debet rekening Selisih Kas  dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai biaya lain-lain, sedangkan saldo kredit rekening Selisih Kas dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai pendapatan lain-lain.

Dana kas kecil harus diisi kembali pada setiap akhir tahun buku, tanpa memandang jumlah kas yang masih tersisa. Pengisian kembali pada akhir tahun buku diperlukan agar semua pengeluaran yang terjadi sejak pengisian yang terakhir sampai akhir tahun buku dapat dilaporkan dalam laporan keuangan.

Penerapan cara pengelolaan kas kecil seperti dilukiskan di atas akan memperkuat pengendalian intern karena:
1.      Akuntan intern dapat melakukan pemeriksaan mendadak untuk menghitung kecocokan kas yang sesungguhnya ada dengan yang seharusnya ada dalam kas kecil.
2.      Bukti-bukti pengeluaran kas tidak mungkin dapat digunakan kembali untuk meminta penggantian kas, karena bukti yang telah dipertanggungjawabkan selalu diberi tanda “Telah Dibayar”.

Adapula prosedur standar Audit Program terhadap cah Opnam

AUDIT PROGRAM CASH OPNAME


A.   Tujuan:

1.      Untuk memastikan bahwa saldo fisik uang kas besar dan kas kecil telah sesuai dengan pencatatan dan tidak ada selisih.
2.       Untuk memastikan bahwa uang hasil penagihan (kas besar) telah disetorkan seluruhnya ke bank setiap hari (H+1).
3.       Untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran kas kecil telah dilampiri dengan bukti-bukti, bill/nota pembelian.
4.      Untuk memastikan setiap bon sementara telah diapproval oleh pejabat yang berkompeten, dan diselesaikan tidak lebih dari 3 hari.
5.      Untuk memastikan bahwa fisik uang kas besar dan kas kecil telah disimpan di dalam brankas, lengkap dengan kunci dan nomor kombinasi yang berfungsi dengan baik.

B.   Dokumen

1.     Laporan Harian Kas Kecil
2.    Laporan Harian Kas Besar
3.      Bukti Penerimaan Kas
4.     Bukti Pengeluaran Kas
5.     Bon Sementara

C.   Prosedur Pemeriksaan

1.          Print Laporan Harian Kas Besar dan Laporan Harian Kas Kecil dari system yang dipergunakan.
2.          Hitung fisik uang kas kecil dan kas besar
3.          Bandingkan mutasi transaksi kas versi system dengan Bukti Penerimaan Kas/Bukti Pengeluaran Kas berikut dengan bukti-buktinya.
4.         Periksa apakah pengeluaran kas dan bon sementara nilainya sudah wajar.
5.          Periksa apakah ada bon sementara yang umurnya lebih dari 3 hari.
6.         Jika uang kas besar sudah disetorkan seluruhnya ke bank, periksa kesesuaiannya dengan bukti setoran bank dan rekening koran harian. Apakah penyetoran ke bank sudah dilakukan setiap hari (H+1).
7.          Periksa penyimpanan kas kecil dan kas besar, apakah fisiknya sudah dipisahkan.
8.         Periksa kondisi brankas apakah kondisinya baik. Pastikan bahwa kunci dan nomor kombinasi berfungsi dengan baik.

D.   Simpulan

1.          Apakah fisik uang kas besar dan kas kecil sudah sesuai dengan pencatatan pada Laporan Harian Kas Besar dan Laporan Harian Kas Kecil?
2.          Apakah setiap pengeluaran kas sudah dilengkapi dengan bukti-bukti yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan kewajarannya.
3.          Apakah jangka waktu bon sementara sudah wajar (tidak lebih dari 3 hari)?
4.         Apakah penyimpanan fisik dan pencatatan kas besar dan kas kecil sudah dipisahkan?
5.         Apakah bon sementara telah diapproval oleh pejabat yang berkompeten dan dicatat pada monitor bon sementara?
6.     Apakah penyimpanan fisik uang kas besar dan kas kecil telah dimasukkan ke dalam brankas yang berfungsi dengan baik (kunci dan nomor kombinasinya)?

BERITA  ACARA



Pada hari ini, ………… tanggal ……………..……. dimulai dari pukul ………. sampai dengan pukul ………….. waktu setempat, telah dilakukan pemeriksaan phisik atas ………………………….… milik perusahaan ………………….. pemeriksaan dilakukan di alamat …………….………………………………………….………. sebagai tempat penyimpanan ……………………. tersebut.

Pemeriksaan dilakukan oleh :

1.     ………………………………………..
2.     ………………………………………..
3.     ………………………………………..

Selaku staf / karyawan dari  ……………….…………………………. dan disaksikan oleh :

1.     ………………………………………..
2.     ………………………………………..
3.     ………………………………………..

Selaku staff / asisten dari Kantor Akuntan Publik ABC Jakarta.

Hasil pemeriksaan terlampir.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

                                                                             Tanggal ……………………………

     Dilaksanakan oleh :                                              Diperiksa oleh :
1.     ……………………….                                1. ……………………..
2.     …………………..          …..                                 2. ……………………..
3.     ……………………….                                3. ……………………..
                                
Mengetahui ; ……………………..

 

BERITA ACARA - KAS OPNAME



Pada hari ini ………….. tanggal …………………………. jam ………. waktu setempat telah diadakan Kas Opname di bagian kas yang berada di alamat ………………………. Milik perusahaan ……………………………..……… dengan hasil sebagai berikut :

I.             Uang Kertas

            Lembar @   Rp. 100.000       Rp
            Lembar @   Rp.   50.000       Rp
            Lembar @   Rp.   20.000       Rp
            Lembar @   Rp.   10.000       Rp
            Lembar @   Rp.     5.000       Rp
            Lembar @   Rp.     1.000       Rp
            Lembar @   Rp.        500       Rp
            Lembar @   Rp.        100       Rp
                                                                                            
                                                                                             Rp         
II.          Uang Logam

            Keping  @ Rp.     1.000       Rp
            Keping  @ Rp.        500       Rp
            Keping  @ Rp.        100       Rp
            Keping  @ Rp.          50       Rp
            Keping  @ Rp.          25       Rp


 
                                                                                             Rp
III.       Check / Giro Bilyet

Bank
No.
Tanggal
Diterima
Rupiah





















                                                                                      Rp


 
Jumlah uang kas yang ada  (I+II+III)                                    Rp
                                                                                                    

IV.      Ditambah : Bukti Pembayaran yang belum dibukukan        Rp
(dirinci pada lampiran)
                                                                                             Rp
                                                                                            
V.         Dikurangi : Bukti Penerimaan yang belum dibukukan         Rp
(dirinci pada lampiran)                                                        

VI.      Jumlah saldo yang seharusnya cocok denga buku kas         Rp

Terbilang :
                                                                                            
VII.   Jumlah saldo menurut buku kas                                           Rp

Selisih Kas (Lebih/Kurang)                                                  Rp         
 


 





                                                                                     
1.

1.



2.

2.


          R i n c i a n :

a.     Bukti pembayaran yang belum dibukukan :

-
-
-
-
-


b.     Bukti penerimaan yang belum dibukukan

-
-
-
-   















                                 

0 komentar:

Posting Komentar

Trace








Flag Counter